Jumat, 02 Agustus 2013

Spirit dan Motivasi // POPULARITAS DAN INTEGRITAS



POPULARITAS DAN INTEGRITAS
Dr. Zaprulkhan, M.S.I Inspiring Learner

Dalam pidatonya di depan para anggota kongres pada tahun 1961, John F. Kennedy menyatakan bahwa sebelum satu dekade, bangsa Amerika harus sudah mendaratkan manusia ke bulan dan kembali ke bumi dengan selamat. Yang menakjubkan, prediksi Kennedy menjadi kenyataan, bahkan sebelum genap satu dekade. Tepat pada tanggal 20 Juli 1969, Neil Armstrong menapakkan kedua kakinya ke permukaan bulan dan kembali ke bumi dengan selamat. Peristiwa spektakuler itu, mengabadikan ucapan terkenal Neil Armstrong yang menjadi statemen favorit abad kedua puluh: That’s one small step for a man, but a giant leap for a mankind; “Langkah kecil bagi seorang manusia, namun justru menjadi lompatan besar bagi kemanusiaan”.
Setelah peristiwa fenomenal tersebut, nama Neil Armstrong menjadi fenomenal pula. Armstrong menjadi salah seorang tokoh dunia yang sangat tersohor bukan hanya bagi orang-orang Amerika, tapi juga menjadi perhatian publik dunia internasional. Kemana pun Armstrong pergi, media massa hendak melihat, mendengar, merekam, dan mengeksposnya pada masyarakat dunia. Nama Neil Armstrong tiba-tiba memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Semua mata publik ingin menyimak setiap detil kehidupan Armstrong bahkan sampai kehidupan pribadinya.
Lama-kelamaan, Armstrong gelisah. Ia sangat merindukan kembali kehidupan privasinya yang tidak diganggu kebisingan media massa dan publik. Akhirnya Armstrong bersama keluarganya pindah ke suatu kota kecil yang tidak begitu dikenal publik. Namun popularitasnya telah sampai ke telinga orang-orang di sana, sehingga kepindahannya menjadi perhatian masyarakat di kota kecil tersebut. Yang menarik, Armstrong mempunyai seorang tukang cukur kepercayaan yang sudah lama memangkas rambutnya.
Rupanya, tukang cukur rambut Armstrong menyadari bahwa sangat banyak orang-orang yang bersedia untuk membayar mahal demi mendapatkan seuntai potongan rambut astronot tersohor yang telah menaklukkan rembulan tersebut. Maka setelah rampung memangkas rambut sang pahlawan antariksa itu, si tukang cukur menjual potongan rambut Armstrong kepada seorang milyuner, dengan harga sekitar 27 juta rupiah. Ketika mengetahui kejadian tersebut, Armstrong sangat tercengang: ia begitu kecewa bahwa tukang cukur kepercayaannya ternyata justru menghianati kepercayaan yang telah dia berikan selama ini.
Ada dua pesan moral yang ingin kita bingkai dari kisah manis tersebut. Pertama, tenyata menjadi orang terkenal tidak selalu indah seperti yang kebanyakan kita bayangkan. Walaupun popularitas membuat mereka memiliki kemudahan dalam mobilitas, tapi tidak jarang juga membuahkan sebuah paradoks: Popularitas itu justru menjelma kerangkeng psiko-sosial yang memasung kebebasan individual sang pemiliknya. Kita bisa melihat pula keterpasungan privasi itu pada tokoh-tokoh terkenal seperti Michael Jackson, Elvis Presley, Marilyn Monroe, dan lainnya.
Kedua, kepercayaan dan kesetiaan merupakan sesuatu yang sangat mahal nilainya dan tidak mudah untuk memeliharanya. Dikatakan bahwa memberikan kepercayaan kepada orang lain merupakan sesuatu yang berat, tapi menjaga kepercayaan tersebut menjadi sebentuk tanggung jawab jauh lebih berat. Kepercayaan dan loyalitas adalah kepingan-kepingan nilai prinsipil yang membentuk integritas seseorang. Dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun kemapanan integritas seseorang, walaupun hanya dalam sekejap mata integritas itu bisa hancur berantakan. Akhirnya sungguh tepat advis Warren Buffet: “Dibutuhkan waktu dua puluh tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk menghancurkannya. Jika memikirkan hal ini, Anda akan melakukan sesuatu dengan cara berbeda”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar